Friday, June 12, 2015

Dengan Pelengseran Joe Natuman, Apakah Perjuangan Papua Merdeka Kena Musibah?

Jawabannya tidak, karena pertama-tama kita harus catat fakta sejarah sampai kiamat, bahwa Indonesia sampai hari ini, bahkan sampai akhir zaman, tidak akan pernah sanggup meng-Indonesia-kan orang Papua. Apagi meng-Indonesia-kan Melanesia, itu sebuah mimpi buruk bagi NKRI. Oleh karena itu, siapapun Perdana Menteri Vanuatu, isu Papua Merdeka ialah harga mati, harga Melanesia, bukan harga perut, harga diri pribadi, atau harga proyek.

Jawaban kedua karena Menteri Luar Negeri dari Sato Kilman, yaitu Moana Kalosil, PM sebelumnya yang secara terbuka berbicara di Sidang Umum PBB baru-baru lalu tentang West Papua, yang pernyataan-pernyataanya paling keras mengkritik NKRI.

Jawaban ketiga, karena perjaungan Papua Merdeka leawt ULMWP sudah diakui dan didukung oleh semua orang Papua di manapun kita berada, sehingga kesatuan dan persatuan ini sudah merupakan kekuatan terbesar dalam sejarah perjuangan bangsa Papua untuk merdeka dan berdaulat di luar NKRI. Dengan kekuatan ini, kita pasti menang walau terjadi pergantian pemerintahan di mana-mana di seuruh dunia.

Jawaban terakhir, karena RAKYAT VANUATU dan KEPALA SUKU VANUATU yang mendukung Papua Merdeka. Oleh karena itu, siapa pun yang menjadi PM Vanuatu, harus dna pasti mendukung Papua Merdeka. Kalau tidak, itu menjadi malapetakan buat mereka sendiri. Para politisi Vanuatu tahu realitas politik ini, dan oleh karena itu bagi politisi yang berkeinginan memimpin Vanuatu entah dalam posisi apapun, terutama sebagai PM Vanuatu, mereka harus pertama-tama dan terutama mendukung perjuangan Papua Merdeka.

Dari empat alasan ini, dengan jelas kita katakan bahwa pergantian PM Vanuatu ibi BUKANLAH sebuah musibah bagi perjuangan kemerdekaan West Papua.

Source: https://www.facebook.com/notes/papua-merdeka-news/