Latarbelakang Saya
Nama saya Sem Karoba, saya dilahirkan dalam keluarga seorang hamba Tuhan, dibesarkan dalam kehidupan asrama. Saya telah lama bekerja dalam gereja, mulai dari tingkat sekolah minggu, remaja, pemuda, sampai Klasis dan Sinode, dalam departemen pemuda Gereja Injili Irian Jaya (GIIJ), nama lama dari Gereja Injili di Indonesia (GIDI).
Nama GIDI ialah nama yang saya ajukan dalam Sidang Badan Pekerja Lengkap (BPL Sinode) bertempat di Karubaga, yang saat itu Kabupaten Jayawijaya, dan sekarang ibukota Kabupaten Tolikara.
Sebelum itu saya membentuk Komisi Pemuda GIIJ dan menjadi Ketua Komisi Pemuda, sekaligus Wakil Sekretaris dan merangkap Wakil Bendahara Sinode GIIJ, lanjut ke Sinode GIDI. Selama dua tahun saya bekerja sebagai Sekretaris PGBIJ (Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Irian Jaya) di bawah pimpinan salah satu paman saya, Pdt. Andreas Yanengga.
Kehidupan pelayanan dalam gereja dan dilanjutkan dengan menjadi pegawai negeri sipil (PNS), sebagai dosen di Program Studi Bahasa Inggris, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Cenderawasih membuat saya tidak lagi melayani di gereja selama 1990-1998.
Tahun 1998, atas berkat biaya dari proyek pengembangan kampus, Fakultas Ekonomi Uncen, dibawah pimpinan proyek Bartholomeus Kambuaya, saya disekolahkan ke salah satu perguruan tinggi di Inggris pada tahun 1998. (Barth Kambuaya menjadi Rektor Uncen, lalu menjadi Menteri Lingungan Hidup RI).
Tugas blog ini
Blog ini secara khusus saya buat untuk memperjelas posisi saya sebagai seorang anak manusia yang sempat dilahirkan ke bumi, saya sebagai manusia, saya sebagai orang Papua, saya sebagai ras Melanesia, saya sebagai orang Kristen berkiprah dalam hidup ini sehingga memudahkan siapa saja memahami
- apa alasan dari pilihan-pilihan seperti yang telah saya ambil; dan
- apa resiko dari pilihan yang diambil.
Hidup adalah Pilihan
Pilihan kita menentukan nasib kita, baik masakini maupun masadepan baik nasib pribadi maupun nasib kelompok (keluarga, marga, suku, bangsa), baik untuk hidup ini maupun kehidupan setelah kematian.
Kita yang hanya mengejar keuntungan sementara yang duniawi dari pilihan kita, pasti akan menyesal. Akan tetapi penyesalan itu akan sia-sia, karena pilihan harus dibuat saat ini, saat kita hidup di dunia ini, dalam tubuh fisik ini, sekarang juga.
Kiranya dengan membaca blog ini, dan blog saya yang lain, Anda dapat dicerahkan untuk membuat pilihan-pilihan yang jelas, khususnya dalam kaitannya dengan pergumulan dan perjuangan bangsa Papua menentang dusta dan segala dampak ikutannya atas bangsa Papua dan wilayah West Papua, yang dilakukan oleh bangsa Indonesia, negara republik Indonesia.
Dasar dari Pilihan Hidup
Tentu saja pilihan yang kita buat memiliki latarbelakang, latartengah dan latardepan.
Latarbelakang dari Dasar Pilihan Hidup
Saya pertama-tama menentukan sikap untuk berpihak kepada "Kebenaran Sang Bintang Kejora" berdasarkan "Kasih", yaitu "kasih yang murni" terhadap jatidiri dan nilai manusia, siapapun manusia itu, dari manapun manusia itu, agama apapun manusia itu, ras manapun manusia itu.
Itulah prinsip "Honai Adat", "wim eke ti ap arigi-abuwa kiniki paga ndanuk ari kenok, wissss, kiniki le-le ari logonet, wari nage menggerak", nebi-neba paga lek. (Terjemahan: Perang biasanya dipicu oleh belas-kasihan sampai ke hati terdalam, yang mendorong kita bertindak untuk membela, sambil merasa sedih dan menangis.", dan tidak ada unsur kebencian di dalamnya)
Alkitab Kejadian Pasal 1:27
Selamat membaca! Tuhan Yesus Kristus memberkati!