Mendengar berita adik kandung dari mama-nda Yikwagwe, satu-satunya perempuan yang dibaptis sebagai anggota GIDI pertama di Kelela, 29 Juli 1962, saya harus menyatakan "Salam hormat dan syukur bagi nama Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.
Saya yakin seyakinnya, bahwa yaman saya, adik mama saya, saat ini bersama-sama di hadapan Allah karena meraka berdua adalar anak-anak Allah, yang telah mengikuti Yesus sejak tahun 1962, sampai hari ini. Ini merupakan sebuah komitmen luarbiasa. Mereka memilih mengikuti Yesus sejak zaman batu, mereka lahir di zaman batu, sampai tahu 2025 ini sudah zaman post-post modern, sebuah lompatan luarbiasa buat kalian.
Saya salut atas warisan yang kalian tinggalkan, sampaikan kepada Yesus, saya juga sudah sampaikan, bahwa penginjilan ke Indonesia adalah tugas saya dengan anak-anak saya, untuk menjadikan Indonesia negara Kristen, membalikkan fakta sejarah.
Terpujilah nama Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Rah Kudus! Allah yang saya kenal karena ayahku dan ibuku, dan adiknya Om Darius Kio Yikwa yang telah tinggalkan buat kami yang masih hidup.
Menjelang memperingati Hari GIDI tahun ini, Anda pergi melaporkan kondisi kami, dan Yesus pasti kirim jawaban-Nya buat kelanjutan hidup kami, memuji, memuliakan dan memberitakan Nama Yesus kepada semua bangsa, pertama-tama kepada bangsa Indonesia, kemudian kepada bangsa ras Melayu, selanjutnya kepada bangsa Arab.