Tuesday, August 24, 2021

Realitas !!! Semakin... Semakin

1. Banyak rumah semakin besar, tapi keluarganya semakin kecil.
2. Gelar semakin tinggi, akal sehat semakin rendah.
3. Pengobatan semakin canggih, kesehatan semakin buruk.
4. Travelling keliling Dunia, tapi tidak kenal dengan tetangga sendiri.
5. Penghasilan semakin meningkat, ketentraman jiwa semakin berkurang.
6. Kualitas ilmu semakin tinggi, kualitas emosi semakin rendah.
7. Jumlah manusia semakin banyak, rasa kemanusiaan semakin menipis.
8. Pengetahuan semakin bagus, kearifan semakin berkurang.
9. Perzinahan semakin marak, kesetiaan semakin punah.
10. Semakin banyak teman di dunia maya, tapi tidak punya sahabat yang sejati.
11. Minuman semakin banyak jenisnya, air bersih semakin berkurang jumlahnya.
12. Pakai jam tangan mahal, tapi tak pernah tepat waktu.
13. Ilmu semakin tersebar, adab dan akhlak semakin lenyap.
14. Belajar semakin mudah, Guru semakin tidak dihargai.
15. Teknologi informasi semakin canggih, fitnah dan aib semakin tersebar.
16. Orang yang rendah ilmu banyak bicara, orang yang tinggi ilmu banyak terdiam.
17. Tontonan semakin banyak, tuntunan semakin berkurang. Akhirnya tontonan yang kurang baik, kurang mendidik berkembang jadi tuntunan. Sehingga yang Rusak Makin tambah Rusak.

Sumber: #Filsafat #Refleksi

Source: https://www.facebook.com/RuDelly.WW

Saturday, August 7, 2021

indonesia AKAN keluar Sendiri, Berdoa dan Berdoa: Pdt Emeritus Ki'marek Karoba Tawy

Pada Tahun 2016, saya mendapat pesan khusus dari Alm. Pdt.. Emeritus Ki'marek Karoba Tawy bahwa perjuangan bangsa Papua telah memasuki era baru karena jawaban yang Tuhan sampaikan kepada almarhum sebagai hamba setia-Nya berbeda. 

Katanya 
"Berdoa, bekerja dan berjuang terus! Indonesia pasti keluar, nanti kaget-kaget mereka akan keluar tanpa kita sadar! Saya tidak tahu maksud Allah apa dengan penglihatan ini"

Kita flashback dulu. 

Saya masih ingat pasa Tahun 1976, ayah saya sebagai Wakil Ketua Klasis Mbogo, berkantor di Kelela sering didatangi paman nya Pdt Mandin Maah Yikwa yang waktu itu ialah Ketua Klasis Mbogo.

Percakapan keduanya selalu seputar apakah perang Papua Merdeka harus terjadi. Sang Paman, Alm. Pdt Mandin Maah Yikwa selalu mengatakan kepada keponakannya, Alm. Pdt Emeritus Ki'marek Karoba Tawy:
Perang harus dimulai. Kita harus mengusir semua pendatng: misionaris kita usir, orang Indonesia kita usir, orang hitam yang dari luar juga kita usir. Dan kita harus usir sekarang.

Saya juga mendengar balasan dari Alm. Pdt Emeritus Ki'marek Karoba Tawy seperti berikut:
Ya, om, saya sendiri sudah berdoa berulang-ulang dan Tuhan memberikan penglihatan yang tidak sama dengan kemauan om. Saya diberitahukan Tuhan bahwa banyak dari kita akan mati di hutan-hutan dan perjuangan ini tidak akan berhasil, karena Tuhan tidak setuju.

Pamannya-pun bertanya "Apakah anak tidak setuju Papua Merdeka?" Anaknya menjawab,
Om, saya tidak katakan menolak Papua Merdeka. Yang saya katakan adalah Tuhan tidak setuju, dan Tuhan berulang-ulang tunjukkan kepada saya bahwa kami akan mati banyak. Mungkin anak kecil ini, yang sedang tidur ini (pada waktu itu saya selalu pura-pura tidur di honai laki-laki ayah saya, dalam rangka mendengarkan cerita mereka berdua. Alasan saya menguping karena saya senang mendengarkan mereka berdua berdiskusi tentang Alkitab dan cerita lain)
Alm. Pdt Emeritus Ki'marek Karoba Tawy berlanjut:
Tuhan bilang saya bahwa saya akan lari ke hutan, saya akan bawa anak-anakku, yaitu cucu-cucumu ini ke hutan. Om sendiri juga akan lari ke hutan, dan mungkin akan mati di hutan.

Kita kembali ke Doa Alm. Pdt Emeritus Ki'marek Karoba Tawy Saat ini

Pada tahun 2000, bulan Juni, saya, Sem Karoba menyampaikan Pidato Politik selama 1 menit. Judul pidato saya ialah, "Benar lawan tipu!"

Setelah saya berpidato, ayah saya tidak mengatakan apa-apa. Walaupun saya bertemu dengannya selama beberapa menit setelah saya berpidato, saya tidak mengatakan apa-apa.

Saya-pun lanjut dengan tugas-tugas saya untuk membebaskan bangsa saya, terutama tindak-lanjuti pembentukan Dewan Musyawarah Masyarakat Adat Koteka (DeMMAK).

10 tahun lebih kemudian, yaitu pada tahun 2016, saya bertemu kembali dengan ayah saya, dan bercakap-cakap tentang perjuangan bangsa Papua. Beliau saya temukan, setelah 10 tahun berpisah, berdoa setiap saat, bukan setiap hari, tetapi setiap saat, sambil membaca Alkitab, sambil berdoa, selalu menyertakan dukungan kepada perjungan Papua Merdeka.

Saya-pun menyempatkan diri bertanya-jawab. Saya menanyakan, "Yikwanak, apa yang Allah katakan tentang perjuangan ini?"

Sudah dua kali saya bertanya tidak ada tanggapan serius. Beliau hanya katakan, "Semuanya didukung Tuhan1'

Akan tetapi pada saat saya tanyakan yang ketiga kali, beliau menjawab,
Saya dulu tahun 1975-1976 mendapatkan penglihatan yang berbeda tentang perjuangan ini dari Tuhan. Sekarang ini saya diberitahu Tuhan hal yang berbeda dengan yang dulu. Dulu Tuhan tunjukkan kita semua lari ke hutan, dan banyak sekali yang mati di hutan. Saat ini tidak begitu lagi. Saya diberitahu Tuhan berulang-ulang lagi, bahwa Indonesia sendiri ada keluar diam-diam. Kita kaget sadar bahwa Indonesia sudah keluar, begitu!

Apa artinya buat kita sebagai Oang Asli Papua (OAP) dan sebagai pejuang hak asasi bangsa Papua?

Arti yang pertama ialah bahwa kita harus banyak berdoa dan berpuasa, menggugat Tuhan, menyatakan kehendak kepada Tuhan, melaporkan semua yang terjadi kepada Tuhan.

Arti yang kedua ialah bahwa Tuhan telah mendengarkan doa dan keluhan bangsa Papua, dan NKRI pasti akan keluar. Akan tetapi bangsa Papua sendiri harus melakukan hal-hal yang patut dilakukan seperti
  1. Mempersiapkan Undang-Undang Dasar Negara Republik West Papua;
  2. Membentuk Pemerintah dan menjalankan pemerintahan sementara sebagaimana sebuah pemerintahan negara;
  3. Berdoa, bedoa dan berpuasa, berpuasa! Menyampaikan semua permohonan kepada Tuhan, karena Tuhan telah menjawab doa-doa dan keluhan bangsa Papua.


Alm. Pdt Emeritus KI'marek Karoba Tawy dan Alm. Pdt. Pranus Silak

Injil ketika pertama kali masuk wilayah bokondini, West Papua. Bpk. Emeritus karoba merupakan orang yg pertama menerima injil dan di babtis pada babtisan pertama 9 orang termasuk beliau di kelela, kemudian beliau menjadi pejuang pewartaan injil pertama, sampai beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada (6, Agustus 2021) beliau tetap eksis dalam pewartaan injil kristus.

Sejak anak laki2 pertama-nya Sem Karoba memutuskan untuk membantu dalam perjuangan Papua Merdeka sejak Mei 2000, Almarhum menjadi pendoa syafaat setiap agar NKRI angkat kaki keluar tanpa banyak pertumpahan Darah OAP.

Singkat cerita.......
berjalannya waktu injil tersebar sampai injil masuk ke suku yali dan misionaris masuk lewat ninia ke koropun dan masuk ke seng solo, kemudian misionaris standael dan filip master

Terbunuh oleh masyarakat di wilayah itu. Setelah kejadian itu Bpk. Pdt. Pranus silak menjadi saksi dari kejadian itu kemudian menerima injil untuk pertama kalinya dan beliau aktif melayani Tuhan sampai hari ini (7, Agustus 2021) telah dipanggil Tuhan.

Selamat jalan ke pangkuan Abraham kedua hamba Tuhan di Rumah bapa di surga. Terima kasih atas perjuangan injil kristus yang sudah di wartakan, sedang di wartakan dan akan di wartakan.

"Selamat jalan orang tua pertahanan, Terima kasih atas dedikasi memajuhkan peradaban manusia West Papua melalui ijil kristus"💐

Ket gambar :
1. Alm. Rev. Emeritus ki'marek karoba Tawy
2. Alm. Pdt. Pranus Silak.

Friday, August 6, 2021

Catatan Singkat tentang "Benar" lawan "Tipu" menurut Pdt Emeritus Ki'marek Karoba Tawy

 

Alm. Pdt. Emeritus Ki'marek Karoba Tawy

 Di antara melawan dusta atau ketidak-benaran dan membela kebenaran, yang diajarkan Alkitab ialah mengabaikan kedua-duanya, karena berdasarkan hukum alam, yaitu hukum yang ditetapkan Allah untuk dipelajari dan dipatuhi manusia, membela kebenaran bukanlah cara untuk mengalahkan ketidak-benaran atau kesalahan; dan juga menyalahkan kesalahan bukan juga caranya.

  • Kalau begitu apa caranya?

Menurut Alkitab: Injil Yohanes 8:32 TB

dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”<https://www.bible.com/id/bible/306/JHN.8.32.TB>
Menurut Injil Yohanes kita harus mengetahui kebenaran dan dengan demikian secara otomatis kebenaran itu akan mengalahkan dusta. 

Kita sederhanakan dengan contoh. Kalau Anda mau menerangi sebuah ruangan, apakah kita mengurangi gelap? 
Kalau kita harus mengurangi gelap untuk menerangi ruangan, maka itu sebuah tindakan yang tidak akan pernah berhasil, karena kegelapan memang tidak pernah ada.

Yang ada ialah ketiadaan terang. Terang yang absen inilah yang kita beri nama gelap. Sama dengan it, dusta ialah ketiadaan kebenaran. Sama dengan itu, dosa artinya hadirat Allah absen.

Kita ingat waktu manusia memakan buah terlarang di Taman Eden maka kemuliaan Allah lenyap. Hadirat Allah memudar. Oleh sebabnya Allah mencari.manusia dan memanggil "di manakah engkau?"

Untuk mengurangi kegelapan dalam suatu ruang, kita harus menerangi ruangan tersebut dengan lampu. Seterang apa atau segelap apa ruang dimaksud ditentukan oleh seberapa kuat terang yang kita hadirkan. Sebuah lampu pijar atau neon dengan daya yang besar tentu saja akan menerangi ruangan yang besar.

Jadi, untuk mengalahkan gelap, kita tidak berusaha melakukan sesuatu terhadap gelap. Tetapi sebaliknya kita justru menghadirkan dan memperbesar terang dan daya. Karena pada hakekatnya gelap iti tidak pernah ada. Yang ada ialah ketiadaan terang atau.kehilangan kemuliaan Allah.

Sama dengan itu, untuk menghilangkah dingin, kita tidak melakukan apa-apa terhadap atau atas dingin, tetapi yang kita lakukan ialah menghadirkan panas dan selanjutnya bila perlu memperbesar panas. Karena dingin sama dengan kekurangan dan ketiadaan panas.

Sama dengan itu untuk mengalahkan tipu-daya NKRI di West Papua, maka orang Papua tidak perlu mencari-cari, merumuskan dan menyerang kesalahan-kesalahan NKRI di West Papua, akan tetapi orang Papua harus memperbesar hal-hal positive, hal-hal baik, hal-hal yang menguntungkan kalau Papua Merdeka. Bertekun dan bertekun dalam perjuangan. Saling merendahkan diri! Saling mengampuni! Saling memperbaiki! Bersatu di dalam Yesus Kristus.

Untuk menentang ketisak-benaran dan kejahatan NKRI maka West Papua dan ULMWP lewat UUDS NRWP harus mampu menghadirkan kebenaran, kedamaian, Sukacita, harmony agar dinikmati oleh OAP dan orang Amber di Tanah Papua.

Maka secara otomatis, Tuhan akan beperang melawan tipu-daya, teror dan intimidasi, penangkapan semena-mena, pemenjaraan tanpa proses hukum yang adil, peradilan berat sebelah, penyiksaan, bahkan sampai pembunuhan atas orang Papua.

Di hari duka yang mendalam, hari ini ayahnda tercinta Pdt. Emeritus Ki'marek Kaorba Tawy yang telah dipanggil Tuhan pada pukul 01.01 Waktu West Papua di Guest House 8plus1.org Wamena, catatan ini disampaiakn menjadi renungan bersama.


Thursday, August 5, 2021

Selamat Jalan Ayahku Tercinta Pdt Emeritus Ki'marek Karoba Tawy 01.01 06-08-2021

Pada pukul 01.01 pagi waktu West Papua di Guest House 8pous1.org Wamena, tanggal 06 Agustus 2021 telah berpulang ke rumah Bapa di sorga

PDT EMERITUS KI:MAREK KAROBA TAWY 

saya menyatakan dan menyanyikan

Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory Glory

Terpujilah nama YHWH untuk kekal selama+lamanya

Amin
jadilah kehendak-Mu di Bumi seperti di sorga!