"Kakek, bagaimana kakek bisa hidup di masa lalu tanpa teknologi . . .
tanpa komputer
tanpa drone
tanpa bitcoin
tanpa koneksi internet
tanpa TV
tanpa AC
tanpa mobil
tanpa ponsel?"
🔴Kakek menjawab:
"Seperti generasi kalian yang hidup hari ini . . .
tidak ada doa,
tidak ada belas kasihan,
tidak ada rasa hormat,
tidak ada GMRC,
tidak ada pendidikan yang nyata,
kepribadian yang buruk,
tidak ada kebaikan hati manusia,
tidak ada rasa malu,
tidak ada kesopanan,
tidak ada kejujuran.
💦Kami, orang-orang yang lahir antara tahun 1930-1980, adalah orang-orang yang diberkati. Kehidupan kami adalah bukti nyata."
✍️Saat bermain dan mengendarai sepeda, kami tidak pernah mengenakan helm.
✍️Setelah sekolah kami mengerjakan pekerjaan rumah sendiri dan kami selalu bermain di padang rumput sampai matahari terbenam
✍️Kami bermain dengan teman-teman sungguhan, bukan teman virtual.
✍️ Jika kami haus, kami akan minum dari pancuran, dari air terjun, air keran, bukan air mineral.
✍️Kami tidak pernah khawatir dan sakit meskipun kami berbagi cangkir atau piring yang sama dengan teman-teman kami.
✍️ Kami tidak pernah bertambah berat badan dengan makan roti dan pasta setiap hari.
✍️Tidak ada yang terjadi pada kaki kami meskipun berjalan tanpa alas kaki.
✍️Kami tidak pernah menggunakan suplemen makanan untuk tetap sehat.
✍️ Kami biasa membuat mainan kami sendiri dan bermain dengannya.
✍️Orang tua kami tidak kaya. Mereka memberi kami cinta, bukan hadiah materi.
✍️Kami tidak pernah memiliki telepon seluler, DVD, PSP, konsol game, Xbox, video game, PC, laptop, obrolan internet . . . tetapi kami memiliki sahabat sejati.
✍️Kami mengunjungi teman-teman kami tanpa diundang dan berbagi serta menikmati makanan bersama keluarga mereka.
Orang tua tinggal di dekat situ untuk memanfaatkan waktu bersama keluarga.
✍️ Kami mungkin memiliki foto hitam putih, tetapi Anda dapat menemukan kenangan berwarna-warni dalam foto-foto ini.
✍️Kami adalah generasi yang unik dan paling pengertian, karena kami adalah generasi terakhir yang mendengarkan orang tua mereka.
Dan kami juga yang pertama yang dipaksa mendengarkan anak-anak mereka.
No comments:
Post a Comment