Oleh. GASPER TABUNI , Analis Sistem dan Aktivis Transformasi Kunume Wene
Dalam peta kebudayaan yang luas dan beragam, bahasa lokal memegang peranan yang tak tergantikan, sebuah fakta yang tercermin dengan indah dalam karya Tabonenak Withen Kolago, penulis kamus bahasa Lani, salah satu suku di Papua. Melalui kamus ini, Kolago tidak hanya melestarikan leksikon suku Lani, tetapi juga mengundang kita untuk mempertimbangkan nilai intrinsik bahasa lokal dalam konteks global.
Menurut para ahli linguistik, setiap bahasa adalah kunci untuk memahami cara pandang dunia unik suatu komunitas. Bahasa Lani, sebagai contoh, menawarkan wawasan tentang bagaimana suku ini berinteraksi dengan alam dan satu sama lain, serta bagaimana mereka memahami konsep seperti waktu, ruang, dan komunitas. Studi bahasa seperti ini memberikan kita akses ke keragaman persepsi manusia, yang, seperti yang diungkapkan oleh ahli linguistik Noam Chomsky, adalah jendela untuk memahami potensi dan batasan pikiran manusia.
Kamus ini juga berbicara tentang pentingnya pelestarian bahasa. UNESCO telah lama menyuarakan keprihatinan atas punahnya bahasa-bahasa lokal dan dampaknya terhadap keanekaragaman budaya. Bahasa Lani, seperti banyak bahasa lokal lainnya, mengandung pengetahuan yang tidak tercatat dalam bahasa atau budaya lain. Mereka adalah sumber kearifan lingkungan, praktik sosial, dan sejarah, yang jika hilang, akan menghilangkan bagian penting dari warisan kemanusiaan.
Lebih jauh, kamus Kolago merupakan contoh nyata dari teori dekolonisasi bahasa. Ini adalah tindakan pemberdayaan – sebuah usaha untuk mengembalikan kekuasaan kepada masyarakat adat dalam menjaga dan mengembangkan warisan mereka. Sebagaimana diungkapkan oleh Ngũgĩ wa Thiong'o, penulis dan aktivis dari Kenya, menguatnya bahasa lokal adalah langkah penting dalam menolak dominasi budaya dan linguistik yang diwariskan oleh masa kolonialisme.
Terakhir, kamus ini menunjukkan bagaimana bahasa lokal dapat menjadi alat pendidikan yang efektif. Menurut psikolinguistik, pembelajaran dalam bahasa ibu dapat meningkatkan pemahaman dan partisipasi dalam pendidikan. Ini juga membantu dalam pengembangan identitas pribadi dan komunal, yang penting untuk kesehatan mental dan stabilitas sosial.
Dalam kesimpulannya, kamus bahasa Lani oleh Tabonenak Withen Kolago adalah lebih dari sekedar kompilasi kata. Ini adalah manifesto tentang pentingnya bahasa lokal, tidak hanya untuk masyarakat yang berbicara bahasa tersebut, tetapi juga untuk keseluruhan keanekaragaman dan kekayaan kultural dunia kita. Karya seperti ini mendemonstrasikan bahwa setiap bahasa yang terawat dan dilestarikan adalah langkah maju dalam menghargai dan memahami keragaman luar biasa dari pengalaman manusia.
#Kamus
#KamusLani
#KamusBahasa
#KunumeWene
#KunumeWone
#KurumbiWone
#Dekolonisasi