Thursday, February 27, 2025

What connects Nikola Tesla to the removal of Ether (Akasha) from the Periodic Table?

Historically, ether (or aether) was seen as the “fifth element” or quintessence—the unifying force of the heavens and spirit world in ancient science, foundational to the classical elements (earth, water, air, fire, and ether). Ether’s concept faded from scientific theories by the early 20th century, just as focus on oil and gas was rising in industrial science.
Tesla, however, held fast to his belief in ether as a medium through which electromagnetic forces operate, famously stating, “If you want to find the secrets of the universe, think in terms of energy, frequency, and vibration.” He saw ether as the essential field for these vibrations, enabling universal energy transfer.
Disagreeing with Einstein’s theory of relativity, which discarded ether in favor of a vacuum, Tesla argued relativity was “a magnificent mathematical garb” that missed the critical need for a medium like ether. To Tesla, space without ether left energy transfer unexplained.

Post via: Manuela Elphame in the Facebook group Gnosis 

#nikolateslaether #hermetic #periodictableofelements #hermeticworkshop #AncientTeachings
#periodictable #nikolatesla #aether

Tuesday, February 25, 2025

Norman Vincent Peale: Apapun yang Kita Alami adalah Hasil Firman Kita Sendiri

Kutipan dari Norman Vincent Peale ini menekankan pentingnya cara bicara dan afirmasi positif dalam membentuk ketenangan pikiran dan kesuksesan. Ada beberapa poin utama yang bisa kita pelajari:

 1. Kata-Kata Mempengaruhi Pikiran dan Emosi
 
• Cara kita berbicara, baik kepada diri sendiri maupun orang lain, akan memengaruhi suasana hati dan pola pikir kita.

 • Jika kita sering mengeluh atau berkata negatif, pikiran kita akan lebih mudah stres dan pesimis.

 • Sebaliknya, berbicara dengan tenang dan penuh optimisme akan membantu menjaga keseimbangan emosi.

 2. Afirmasi Positif untuk Memulai Hari

 • Memulai hari dengan pernyataan seperti “Hari ini akan berjalan dengan baik” atau “Saya siap menghadapi tantangan dengan tenang” dapat mengarahkan pikiran ke jalur yang lebih positif.

 • Sikap damai, puas, dan bahagia yang ditegaskan di awal hari akan membentuk pola pikir yang lebih stabil dan produktif.

 3. Menanamkan Kebiasaan Berbicara dengan Penuh Kesadaran

 • Perhatikan nada bicara dan pilihan kata.
 • Hindari perkataan yang penuh kemarahan atau keluhan berlebihan.

 • Gunakan kata-kata yang membangun, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Jika kita bisa menerapkan ini secara konsisten, hari-hari kita akan lebih menyenangkan dan berpeluang untuk sukses. Menurutmu, bagaimana cara terbaik untuk melatih afirmasi positif dalam kehidupan sehari-hari?

Saturday, February 15, 2025

Buku Matematika 5 Bahasa Koteka Diterbitkan

 


Wamena, 14 Ferbruary 2025.

Saya sebagai penulis matematika bahasa hubula, bahasa walak , bahasa lani dan buku pedoman pemetaan bahasa daerah Papua pegunugan.

Hari ini , 3 buku matematika bahasa daerah bisa tiba dgn selamat di kota Wamena , saya sebagai penulis bangga kedepan di sekolah tingkat paud sampai SMA bisa belajar perhitungan matematika bahasa daerah. Dan harapan saya di provinsi Papua pegunungan bisa memiliki satu perhitungan matematika.
Sebelum menulis
Saya pernah berpikir perhitungan matematika yang ada di dunia ini tu hanya matematika bahasa Indonesia dan bahasa inggris ternyata bahasa daerah di Balim juga ada perhitungan matematika dalam bahasa daerah suku itu sendiri.
Kami di kabupaten Jayawijaya ada 5 bahasa besar yaitu,
1. Bahasa hubula bawah
2. Bahasa hubula tengah
3. Bahasa hubula atas
4. Bahasa walak
5. Bahasa lani.
Dari kelima bahasa ibu diatas adalah bahasa yang Tuhan taru di lembah ini untuk kembali memuliakan Dia dalam bahasa daerah dari ke lima suku itu sendiri.
Oleh karena itu, saya sebagai pemerhati bahasa daerah Papua pesan kepada kita semua dan kepada pemerintah provinsi Papua pegunungan maupun kabupaten Jayawijaya Jagan pisahkan kami dengan pemetaan wilayah dengan konsep pemerintahan tetapi biarkan kami dengan pemetaan hukum adat.
Supaya kita bisa bisa hidup di lembah Balim ini dengan hukum ;
2. Saling menghormati
3. Dan saling menjaga.
4. Saling menghormati dan
5. Saling melindungi.
Demikian , penulisan singkat ini bisa dapat di mengerti dan memahami.
Saya tabenak withen kolago
Aktivis pemulung bahasa daerah Papua.
@penggemar berat Pengikut pengikut Pengikut Sorotan Melendik 01 Munik

Thursday, February 13, 2025

1867 - Seorang pemuda kampung tiba di Paris dengan kantong kosong

Tahun 1867. 
Seorang pemuda kampung tiba di Paris dengan kantong kosong. 

Dia anak bungsu dari 13 bersaudara. 

Backgroundnya? Cuma seorang anak petani dari Swiss.

Namanya?

CĂ©sar Ritz.

Kekurangan membuatnya berjuang lebih keras dari yang lain. 

Setiap hari, dia bangun paling pagi. Pulang paling malam. 

Bukan karena dia suka kerja rodi. Tapi karena menurutnya setiap moment adalah kesempatan untuk mengobservasi.

Saat ngepel lantai, dia perhatiin sepatu tamu-tamunya. Mulai cara jalannya hingga merek yang di pake. 

Kebiasaan melihat detail kecil ini yang nantinya jadi kunci kesuksesannya.

Saat beresin kamar, dia nyatet kebiasaan setiap tamu.

- Berapa bantal yang mereka pakai
- Di sisi mana mereka taruh barang
- Hingga jam berapa mereka biasa bangun

2 tahun kemudian, kerja kerasnya terbayar. 

Dia dipercaya melayani para elit Paris di restoran Voisin.

Nah di sini, observasinya semakin dalam. Dia menyadari sesuatu yang akan mengubah hidupnya:

"Orang kaya bukan beli kamar atau makanan. Mereka beli MOMEN untuk dikenang seumur hidup"

Contohnya?

Saat Paris dikepung Prusia tahun 1870. Semua restoran tutup karena krisis makanan. Tapi Voisin? Tetap buka.

Menu spesialnya? 

Daging gajah dari kebun binatang. Gila? 

Memang. 

Tapi tamu-tamu kaya rela bayar mahal.

Kenapa? Karena mereka beli cerita. 

"Gue makan daging gajah lho pas Paris dikepung”. 

Bukan makanannya yang penting. Tapi momennya.

Selama 27 tahun dia mempelajari setiap detail. 
Selama 27 tahun dia membangun koneksi. 
Selama 27 tahun dia menyempurnakan sistemnya.

Sampai akhirnya, tahun 1896. Dia siap dengan masterpiece nya: 

The HĂ´tel Ritz di Place VendĂ´me.

Lokasinya tidak sembarangan. 

Place VendĂ´me adalah jantungnya high society Paris. 

Tempat bangsawan tinggal dan Tempat raja dan ratu belanja.

Tapi bukan cuma lokasinya yang bikin beda. Setiap detail di hotelnya ini punya cerita:

1/ Kamar mandi private di setiap kamar. "Bangsawan nggak berbagi kamar mandi"
2/ Listrik di semua lantai. "Lilin? Itu buat rakyat biasa"
3/ Telepon di setiap suite. "Layanan 24 jam, tanpa harus teriak "
4/ Kasur king size untuk semua tamu "Tidur itu seperti raja, bukan seperti pelayan"

Di era dimana hotel masih pake lilin dan kamar mandi sharing, ini sangat revolusioner.

Tapi inovasi terbesar nya? The Ultimate Influencer Strategy (jauhh sebelum istilah ini lahir)

Dia secara personal mengundang raja dan ratu. Bukan untuk uang mereka. Tapi untuk presence mereka.

Logikanya simple: 

"Kalau raja tidur disini, siapa yang berani bilang ini bukan hotel terbaik?"
Strateginya berhasil melebihi ekspektasi.

Ernest Hemingway? "Membebaskan" bar hotel dari tangan Nazi pas PDII. Sambil minum dry martini tentunya hehe.

Coco Chanel? Bikin hotel ini rumah kedua selama 34 tahun. Suite 302 jadi saksi bisu banyak desain legendaris lahir.

Yang lebih jenius lagi? Ritz bukan cuma bikin hotel. 

Dia menciptakan standard baru. "Ritz" jadi lebih dari sekedar nama. 

Namanya digunakan untuk mendefinisikan kemewahan:

"Putting on the Ritz" 
"Living the Ritzy life" 
"That's too Ritzy"

Pelajaran paling berharga? Obsesi terhadap detail itu ternyata nggak pernah sia-sia. 

Kata-kata yang pernah dia ucapin di hari pertama buka: 

"The customer is always right"

Sekarang mungkin sudah klise. Tapi saat itu? Mindset yang revolusioner.

Anak petani yang dulu dibilang "nggak akan sukses" Sekarang namanya jadi standar kesempurnaan.

Lesson learned:

1/ Bikin kategori baru untuk mengalahkan kompetitor
- Tidak perlu selalu ikut pasar
- Ciptakan pasar baru
- Set standard baru

2/ Experience > Product
- Jual cerita, bukan produk (again)
- Ciptakan momen, bukan sekedar transaksi.
- Build legacy, bukan bisnis

3/ Network Effect
- Pilih circle dengan tepat
- Let others tell your story
- Ciptakan sesuatu yang layak dibicarakan

Source : ahmad Chaidir

Thursday, February 6, 2025

Saya Disebut YIKWANAK karena Ada Perempuan Yikwa Melahirkan Saya, "Hormat untukmu Hari ini Kau Berpulang!"

Mendengar berita adik kandung dari mama-nda Yikwagwe, satu-satunya perempuan yang dibaptis sebagai anggota GIDI pertama di Kelela, 29 Juli 1962, saya harus menyatakan "Salam hormat dan syukur bagi nama Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.

Saya yakin seyakinnya, bahwa yaman saya, adik mama saya, saat ini bersama-sama di hadapan Allah karena meraka berdua adalar anak-anak Allah, yang telah mengikuti Yesus sejak tahun 1962, sampai hari ini. Ini merupakan sebuah komitmen luarbiasa. Mereka memilih mengikuti Yesus sejak zaman batu, mereka lahir di zaman batu, sampai tahu 2025 ini sudah zaman post-post modern, sebuah lompatan luarbiasa buat kalian.

Saya salut atas warisan yang kalian tinggalkan, sampaikan kepada Yesus, saya juga sudah sampaikan, bahwa penginjilan ke Indonesia adalah tugas saya dengan anak-anak saya, untuk menjadikan Indonesia negara Kristen, membalikkan fakta sejarah.

Terpujilah nama Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Rah Kudus! Allah yang saya kenal karena ayahku dan ibuku, dan adiknya Om Darius Kio Yikwa yang telah tinggalkan buat kami yang masih hidup.

Menjelang memperingati Hari GIDI tahun ini, Anda pergi melaporkan kondisi kami, dan Yesus pasti kirim jawaban-Nya buat kelanjutan hidup kami, memuji, memuliakan dan memberitakan Nama Yesus kepada semua bangsa, pertama-tama kepada bangsa Indonesia, kemudian kepada bangsa ras Melayu, selanjutnya kepada bangsa Arab.