Thursday, August 22, 2024

Dr Peyon Menjawab 001: Soal Kepala Suku, NKRI dan Dewan Adat Papua (DAP)


 Donny James

Bapak saya mau tanya tentang penyebutan kepala suku. ? Menurut saya kata kepala suku itu yang paling wajar di sebut di sebuah daerah apabila Dia mempunyai tanah adat tetapi yang menjadi pertanyaan sekarang ini di Papua daerah2 telah bermukim beberapa kelompok masyarakat adat mereka mengangkat kepala suku mereka di daerah tersebut .. z minta tolong untuk Bapak jelaskan dari perspektif antropologi tentang kata/kalimat Kepala Suku ?

Ibrahim Peyon
Donny James Saudara James, di Papua tidak ada kepala suku, istilah kepala suku itu baru diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia untuk kepentingan PEPERA tahun 1969. Kemudian dilanjutkan oleh Rezim Suekarno untuk mempertahankan kepentingan partai Golkar dan rezim otoriternya. Karena itu, Orde baru perintahkan kepada pemerintahahnya di itingkat paling bawah seperti Camat dann desa untuk angkat para kepala suku di tiap kampung dan wilayah. Setelah reformasi, kepala suku dihilangkan, maka orang asli Papua bentuk DAP untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Pemerintah Indonesia melihat DAP lebih banyak memihak orang asli Papua maka, TNI membentuk LMA sebagai tandingan dan pak Lenis Kogoya diangkat sebagai kepala sukunya. Jadi, istilah kepala suku ini baru muncul sejak Indonesia datang di tanah ini untuk mempertahankan kepentingan nasional Indonesia di Papua. Kepemimpinan di Papua adalah berbasis klen, tiap klen memiliki satu pemimpin sendiri dan tiap suku memiliki istilah sendiri. Di seluruh melanesia hanya ada dua kepemimpinan, pemimpin pemilik tanah dan pempin yang diperoleh karena pencapaian. Tipe lain di Papua seperti di Raja ampat, Fakfak, dan Kaimana yang disebut sistem raja itu bukan asli tetapi, impor dari Maluku demi kepentingan kayu kuning, rempa-rempa dan burung kuning.

No comments:

Post a Comment